Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI Foundation) bekali Lembaga sosial desa (LSD) pelatihan Pengorganisasian dan teknik advokasi.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pengurus LSD terkait cara pengorganisasian dan teknik advokasi isu pekerja migran Indonesia (PMI) dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Pelatihan ini di ikuti oleh masing - masing pengurus LSD di empat desa dampingan program ADBMI dan AWO International. Pelatihan ini dilaksanakan sejak 2 - 5 Februari 2024 di Jayakarta Senggigi. 

Widya Harwin selaku manajer program mengungkapkan bahwa peningkatan kapasitas para pengurus LSD sangat penting dilakukan. "Apalagi mereka menjadi orang - orang desa yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," terang Widya Harwin, 3/2/2024. 

Pelatihan Pengorganisasian dan teknik advokasi merupakan salah satu teknik yang harus di miliki setiap organisasi, baik di tataran desa maupun organisasi berbasis kemasyarakatan lainnya. 

Widya Harwin menilai pentingnya membekali para pengurus LSD, hal itu di ungkap karena banyaknya permasalahan sosial yang akan di hadapi oleh pengurus lembaga kedepannya. 

"Sehingga penting bagi kami untuk membekali LSD teknik mengorganisir masa, selain itu juga cara advokasi kasus - kasus di desa, terutama kasus PMI," tandasnya. 

Sulistiyono selaku fasilitator dalam pelatihan yang dijalankan oleh Yayasan ADBMI mengungkapkan bahwa Teknik advokasi menjadi suatu hal yang sangat penting bagi LSD dalam mendampingi masyarakat. 

Saat mengisi materi, Sulistiyono juga menerangkan bahwa dalam advokasi penting sekali investasi. "Investasi sangat penting, nanti bisa menyelesaikan masalah, dan yang paling penting adalah hasil investigasi bisa mempengaruhi kebijakan." 

Direktur Koslata tersebut juga menyebutkan beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat investasi. 

"Pengumpulan data, teknik wawancara dan pencarian alat bukti sangat penting," tandasnya.